Daftar Isi ▾
10 Skandal Sepak Bola Terbesar Sepanjang Masa Versi Playkami
Sepak bola sering disebut sebagai the beautiful game, permainan indah yang mempersatukan dunia. Tapi di balik gol-gol spektakuler dan euforia suporter, ada sisi gelap yang bikin dahi berkerut. Dari suap wasit, drama akting lebay, sampai gigitan yang bikin komentator kehilangan kata-kata, inilah 10 skandal paling legendaris dalam sejarah sepak bola dunia.
Beberapa momen ini bahkan sampai mengubah wajah sepak bola selamanya. Jadi, siapin cemilan buat nemenin baca artikel seru dari Playkami Sport, karena perjalanan kali ini bakal bikin kamu sadar bahwa di balik tiap piala, ada kisah yang nggak seindah highlight di TV.
10. Akting Rivaldo di Piala Dunia 2002
Brasil vs Turki di Piala Dunia 2002. Menit-menit akhir pertandingan, bola liar mengenai kaki Rivaldo, tapi entah kenapa, dia malah jatuh sambil memegangi wajahnya seperti kena tendangan kungfu. Hasilnya? Wasit langsung mengusir pemain Turki, Hakan Ünsal. Replay memperlihatkan bola cuma nyentuh kaki. Drama kelas Oscar, tapi sayangnya, bukan dalam arti positif.
FIFA akhirnya menjatuhkan denda ke Rivaldo, dan sampai hari ini, momen itu masih jadi bahan meme abadi di Forum Playkami & di jagat sepak bola. Kalau ada kategori “Best Acting in a World Cup”, mungkin Rivaldo menang dengan suara bulat.
9. Amukan Pepe (2009)
Bek Real Madrid yang terkenal galak ini benar-benar kehilangan kendali saat melawan Getafe di 2009. Setelah menjatuhkan Javier Casquero, Pepe malah lanjut menendang dan menginjak lawannya. Ia dihukum larangan bermain 10 laga dan sejak itu, fans lawan selalu waspada kalau Pepe mulai “panas”.
Lucunya, beberapa tahun kemudian, Pepe malah jatuh dramatis setelah disentuh ringan di Piala Dunia. Karma? Mungkin. Ironi? Pasti.
8. Gigitan Luis Suarez
Kalau sepak bola punya versi “Walking Dead”, Luis Suarez bisa jadi bintangnya. Tiga kali ia menggigit lawan: Otman Bakkal (2010), Branislav Ivanović (2013), dan Giorgio Chiellini (2014). FIFA menghukumnya dengan larangan sembilan laga di Piala Dunia dan empat bulan tanpa sepak bola.
Yang paling absurd? Suarez sempat bilang gigitannya itu “tidak disengaja”. Mungkin dia kira itu sandwich, bukan bek Italia.
7. “Akupuntur” ala Carlos Bilardo
Carlos Bilardo, legenda Argentina, gak cuma dikenal sebagai pelatih jenius, tapi juga “licik” dengan gaya khas Amerika Selatan. Saat masih jadi pemain, kabarnya dia menyimpan jarum di kaus kaki buat nyenggol lawan. Sebagai pelatih, ia juga dituduh menyuruh pemain mengoles balsem panas ke lawan, bahkan tahu soal air minum tim Brasil yang diduga “dikerjai” di Piala Dunia 1990.
Kalau sepak bola itu video game, Bilardo sudah unlock “Dark Arts Skill Tree” sepenuhnya.
6. Luka Palsu Roberto Rojas (1989)
Chile melawan Brasil di Maracana, laga kualifikasi Piala Dunia 1990. Tiba-tiba, flare dilempar dari tribun, dan kiper Chile, Roberto Rojas, terjatuh berlumuran darah. Dunia geger. Tapi setelah diselidiki, ternyata Rojas melukai dirinya sendiri pakai silet yang disembunyikan!
Akibatnya? Fatal! Rojas dilarang main seumur hidup, dan Chile dilarang tampil di Piala Dunia 1994. Skandal ini bahkan jadi pelajaran wajib di banyak kursus wasit FIFA sampai sekarang.
5. Pengaturan Skor Liverpool vs Manchester United (1915)
Ya, bahkan dua klub paling bersejarah Inggris pernah “main aman”. Pada 1915, beberapa pemain dari kedua tim sepakat mengatur skor agar Manchester United menang 2-0 — dan benar saja, hasilnya persis seperti itu. FA menjatuhkan larangan seumur hidup bagi tujuh pemain.
Untungnya, itu terjadi lebih dari seabad lalu. Bayangin kalau kejadian itu viral di era Twitter — bisa-bisa #FixedIt jadi trending dunia.
4. Suap Wasit di Brasil dan Jerman (2005)
Tahun 2005 jadi tahun kelam untuk dunia perwasitan. Di Brasil, dua wasit — Edílson Pereira de Carvalho dan Paulo Danelon — terbukti menerima suap untuk mengatur hasil laga Serie A Brasil. Di Jerman, Robert Hoyzer juga melakukan hal yang sama dan akhirnya dipenjara.
Sejak itu, kata “Fair Play” mulai terasa lebih mahal daripada tiket VIP final Liga Champions.
3. Tapiegate di Marseille (1993)
Bernard Tapie, presiden Marseille, ingin memastikan gelar Ligue 1 aman menjelang final Liga Champions. Ia menyuap pemain Valenciennes agar bermain lembek. Tapi satu pemain, Jacques Glassmann, membocorkan semuanya. Hasilnya: Marseille dicopot dari gelar juara dan terdegradasi, sementara Tapie masuk penjara.
Kalau saja Tapie tahu kata “karma” dalam sepak bola, mungkin ia lebih hati-hati menulis naskah curangnya.
2. Tangan Tuhan Diego Maradona (1986)
Laga Argentina vs Inggris di perempat final Piala Dunia 1986 melahirkan dua gol paling ikonik dalam sejarah. Pertama, “Hand of God” — Maradona menggunakan tangannya untuk menipu wasit dan mencetak gol. Kedua, gol solo luar biasa yang membungkam semua kritik.
Maradona kemudian bilang, “It was the hand of God.” Entah itu alasan jenius atau pembelaan konyol, yang jelas, momen ini jadi simbol antara kejeniusan dan kenakalan yang membentuk legenda sejati.
1. Skandal Calciopoli (2006)
Italia 2006 bukan cuma soal mereka juara dunia, tapi juga soal skandal paling kelam dalam sejarah sepak bola modern. Investigasi mengungkap jaringan pengaturan wasit yang melibatkan klub besar: Juventus, AC Milan, Fiorentina, Lazio, dan Reggina.
Juventus dihukum paling berat: dua gelar Serie A dicabut dan mereka terdegradasi ke Serie B. Sejumlah pejabat klub bahkan masuk penjara. Dunia sepak bola syok, dan kepercayaan publik terhadap Serie A butuh bertahun-tahun untuk pulih.
Ironisnya, skandal ini membuat Serie A seperti drama politik yang penuh intrik, konspirasi, dan “aktor utama” yang semua mengaku tak bersalah.
The Beautiful Game... tapi Kadang Nggak Indah
Sepak bola memang indah, tapi manusia di baliknya tetaplah manusia yang penuh emosi, ego, dan kadang, keinginan untuk “menang dengan cara apa pun”. Dari Maradona hingga Calciopoli, setiap skandal ini jadi pengingat bahwa kejujuran adalah elemen yang sama pentingnya dengan taktik dan skill.
Dan buat kamu yang suka ngulik sejarah sepak bola atau mau tahu lebih dalam soal dunia game dan sport, mampir juga ke Playkami — platform yang lagi naik daun di kalangan penggemar esports dan sepak bola digital. Siapa tahu, kamu bisa belajar soal “fair play” tanpa perlu nyubit lawan kayak Bilardo. 😄