Daftar Isi ▾
Leeds Hancurkan Chelsea 3-1:
The Blues Dieksploitasi Tanpa Ampun di Elland Road
Chelsea datang ke Elland Road dengan membawa harapan besar setelah tujuh laga tanpa kekalahan. Namun harapan itu runtuh berantakan ketika Leeds United tampil bak tim yang menolak kompromi. Dalam laga pekan ke-14 Premier League 2025/2026, The Blues kalah 3-1 dan benar-benar terlihat kehilangan identitas permainan. Bahkan, banyak fans Chelsea yang bercanda bahwa mereka seperti sedang menonton replay pertandingan musim lalu, penuh blunder dan minim konsistensi.
Kemenangan Leeds ini bukan sekadar tiga poin semata. Mereka keluar dari zona degradasi, mematahkan empat pertandingan tanpa kemenangan, dan menghidupkan kembali harapan bertahan di Premier League. Sementara Chelsea? Mereka justru mendapat alarm keras menjelang jadwal padat, termasuk duel penting Liga Champions melawan Atalanta.
Leeds Menekan Chelsea Sejak Detik Pertama
Kick-off baru beberapa detik, Leeds langsung memainkan pressing agresif yang mengingatkan kita pada era Marcelo Bielsa. Energi mereka seperti tidak habis-habis, dan itu membuat Chelsea kewalahan mengatur ritme. Hasilnya muncul cepat pada menit ke-6 ketika Jaka Bijol berhasil menanduk bola dari skema sepak pojok dan mengubah skor menjadi 1-0.
Gol cepat itu menjadi katalis yang membuat Leeds semakin percaya diri. Sementara Chelsea terlihat kehilangan koordinasi, terutama di lini belakang yang sering terlambat menutup ruang. Pascal Struijk bahkan hampir menggandakan keunggulan Leeds, tetapi sundulannya melambung tipis.
Puncaknya datang pada menit ke-43. Ao Tanaka, yang sepanjang laga bergerak seperti gelandang box-to-box versi turbo, melepaskan tembakan spektakuler dari tepi kotak penalti. Robert Sanchez tak bisa berbuat banyak. Leeds memimpin 2-0, dan Elland Road pun pecah dalam euforia.
Chelsea Bangkit Sebentar, Lalu Kembali Tenggelam
Memasuki babak kedua, Enzo Maresca mencoba mengubah dinamika permainan. Ia memasukkan Pedro Neto dan Malo Gusto untuk menambah kreativitas. Hasilnya langsung terasa ketika Neto mencetak gol pada menit ke-50 setelah menerima umpan akurat dari Jamie Gittens.
Gol itu sempat menghidupkan kembali semangat Chelsea. Namun seperti kebiasaan buruk yang tak kunjung hilang, The Blues kembali melakukan blunder. Kombinasi Garnacho dan Palmer sempat memberi ancaman, tetapi penyelesaian akhirnya masih melenceng.
Dan pada menit ke-72, petaka datang. Umpan buruk Tosin Adarabioyo ke arah Sanchez dipotong oleh Dominic Calvert-Lewin, yang langsung menyelesaikan peluang tersebut tanpa banyak drama. Skor 3-1, dan Chelsea kehabisan ide.
Blunder yang Menghancurkan Moral
Kesalahan seperti ini bukan pertama kalinya terjadi musim ini. Chelsea kerap kehilangan bola di area berbahaya, dan kali ini hukuman datang tepat di hadapan 37 ribu suporter Leeds. moral pemain Chelsea seperti ikut jatuh bersamaan dengan gol Calvert-Lewin, mirip momen ketika WiFi tiba-tiba mati saat lagi enak-enaknya Login di Playkami.
Leeds Keluar dari Zona Degradasi, Chelsea Kehilangan Momentum
Kemenangan ini membawa Leeds keluar dari zona degradasi, unggul tiga poin dari West Ham. Setelah empat laga tanpa kemenangan, tiga poin ini terasa seperti oksigen segar untuk skuad yang musim ini kerap kurang beruntung.
Chelsea sendiri tetap berada di posisi empat, tetapi performa tandang mereka kembali menjadi sorotan. The Blues hanya menang enam kali dari 49 laga tandang liga sepanjang sejarah di Elland Road, rekor yang membuat fans kadang bertanya: “Apakah Elland Road punya kutukan untuk Chelsea?”
Kembalinya Cole Palmer dari cedera memang jadi kabar baik. Namun sayangnya, kualitas serangannya belum sepenuhnya pulih. Ia hampir mencetak gol, tetapi peluang emasnya melenceng tipis.
Krisis Stabilitas Chelsea: Masalah Lama Kembali Muncul
Meski Maresca punya filosofi bermain yang jelas, inkonsistensi Chelsea terus berulang. Build-up yang sering gagal, koordinasi lini belakang yang mudah pecah, hingga pengambilan keputusan yang lambat membuat mereka rentan.
Dengan laga melawan Bournemouth dan Atalanta sudah menunggu, Maresca tak punya banyak waktu untuk melakukan pembenahan. Jika tidak, musim ini bisa menjadi roller coaster berkepanjangan.
Apakah Chelsea Bisa Bangkit?
Potensinya ada. Pedro Neto tampil menjanjikan, Cole Palmer sudah kembali, dan skuad ini tetap punya kualitas. Tetapi tanpa memperbaiki pertahanan yang terlalu sering dieksploitasi, mereka akan sulit menjaga posisi di papan atas.
Leeds justru menunjukkan apa yang dibutuhkan dalam laga penuh tekanan: determinasi, keberanian, dan efektivitas. Kemenangan ini bukan hanya soal tiga poin, tetapi tentang menemukan kembali identitas mereka sebagai tim yang selalu bermain dengan intensitas tinggi.
Dengan performa seperti ini, Leeds membuka peluang untuk bangkit dari keterpurukan. Sementara Chelsea harus melakukan refleksi serius sebelum situasi semakin memburuk.