HIGHLIGHTS SPANYOL vs GEORGIA PLAYKAMI
Daftar Isi

    Mamardashvili Jadi Tembok, Spanyol Tetap Menang 2-0 Atas Georgia

    Pertandingan Grup E kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Spanyol vs Georgia di Stadion Manuel Martínez Valero, Elche, Minggu (12 Oktober 2025) dini hari WIB, berjalan di bawah kendali penuh La Roja. Namun, kemenangan 2-0 itu tidak datang mudah. Sebab di balik skor tersebut, ada satu sosok yang mencuri perhatian: Giorgi Mamardashvili, kiper muda Liverpool asal Georgia yang tampil heroik.

    Spanyol sebenarnya tampil pincang. Tanpa Lamine Yamal, Nico Williams, dan sang peraih Ballon d’Or 2024 Rodri, dan ditambah cedera yang menimpa Dani Olmo serta Dean Huijsen, Luis de la Fuente harus merombak tim. Tapi seperti biasa, Spanyol tetap mendominasi dengan DNA penguasaan bola khas mereka.

    Dominasi, Gol Pino, dan Drama Penalti

    Sejak kick-off, Spanyol langsung menggempur. Data dari ESPN mencatat ball possession mereka menembus 80 %. Georgia benar-benar parkir bus, bahkan belum sempat menembak ke gawang hingga menit ke-20.

    Yeremy Pino mencetak gol pembuka spanyol

    Gol pembuka baru lahir di menit 24. Bermula dari tendangan bebas Pedri, bola jatuh di kaki Robin Le Normand yang sigap memberikan umpan ke Yeremy Pino. Pemain Crystal Palace itu langsung menyambar bola dan menjebol gawang Georgia yang kosong. Skor 1-0 untuk Spanyol, dan stadion pun bergemuruh.

    Empat menit berselang, Ferran Torres punya kesempatan emas untuk menggandakan keunggulan. Sebuah back-pass blunder dari Saba Goglichidze berbuah penalti setelah Mamardashvili menjatuhkannya. Tapi di sinilah drama tercipta, Torres gagal mengeksekusi. Mamardashvili menebak arah dengan sempurna, menepis bola, dan langsung jadi pahlawan sementara bagi Georgia.

    Kiper berusia 25 tahun itu kemudian menggagalkan dua peluang lain: tembakan jarak jauh Pedro Porro dan sepakan jarak dekat Mikel Merino. Babak pertama ditutup dengan keunggulan tipis 1-0 untuk Spanyol, tapi highlight-nya jelas: penyelamatan-penyelamatan kelas dunia dari Mamardashvili.

    Oyarzabal Pastikan Kemenangan La Roja

    Paruh kedua dimulai dengan pola yang sama. Spanyol menekan, Georgia bertahan. Torres, Porro, hingga Oyarzabal bergantian mencoba peruntungan. Bahkan, Porro sempat mengenai tiang di menit 52. Tapi semua masih gagal menambah angka.

    Mikel Oyarzabal mencetak gol kedua spanyol

    Hingga akhirnya, menit 64 jadi titik terang. Mikel Oyarzabal mengeksekusi tendangan bebas dari jarak 23 meter, sepakan tersebut melengkung indah ke sudut atas gawang. Mamardashvili yang sudah tampil luar biasa hanya bisa terdiam. Gol spektakuler yang memastikan kemenangan 2-0 buat Spanyol.

    Sisa pertandingan diwarnai dominasi tanpa gol tambahan. Spanyol menjaga ritme, Georgia menjaga harga diri. Mamardashvili tetap tampil gemilang hingga akhir laga, menutup malam itu sebagai salah satu man of the match, meski timnya kalah.

    Statistik Pertandingan

    📺 Live Score: Spain vs Georgia di Playkami

    Spanyol: Efektif Meski Tanpa Bintang

    Kemenangan ini bukan hanya soal tiga poin. Spanyol membuktikan bahwa mereka punya kedalaman skuad yang luar biasa. Tanpa para pemain inti, kombinasi Pedri–Oyarzabal–Pino tetap efektif. Luis de la Fuente juga memberi sinyal bahwa La Roja kini punya mental juara yang konsisten, bukan lagi cuma sekadar gaya bermain cantik.

    Dengan hasil ini, Spanyol mempertahankan rekor 100 % di Grup E dengan sembilan poin dari tiga laga. Mereka unggul tiga poin dari Turki yang menempati posisi kedua setelah menang 6-1 atas Bulgaria. Jalan menuju putaran final Piala Dunia 2026 (Amerika Serikat–Kanada–Meksiko) kini terbuka lebar untuk Spanyol.

    Georgia: Kalah Tapi Tidak Memalukan

    Meski kalah, Georgia pantas diapresiasi. Mereka memang belum mampu menyaingi level Spanyol, tapi organisasi pertahanannya rapi dan penuh semangat. Willy Sagnol, sang pelatih, mengakui ada “jarak kelas” antara kedua tim, namun memuji keberanian anak asuhnya bertahan 90 menit melawan tim dengan penguasaan bola setinggi itu.

    Dan tentu saja, Giorgi Mamardashvili jadi highlight malam itu. Penyelamatan-penyelamatannya menunjukkan mengapa Liverpool rela menggaetnya dari Valencia musim panas lalu. Dengan tinggi badan 1,97 meter dan refleks cepat, ia jadi figur krusial untuk masa depan sepak bola Georgia.

    Spanyol Perlu Pertajam Lini Serang

    Meski menang, ada PR besar: penyelesaian akhir. Dari 20 tembakan, hanya 11 yang mengarah ke gawang, dan dua yang jadi gol. Penalti gagal Torres menunjukkan bahwa Spanyol perlu lebih klinis di depan gawang jika ingin melangkah jauh di Piala Dunia nanti.

    Namun, di luar itu, progres permainan kolektif mereka tetap solid. Spanyol bukan hanya tim penguasaan bola, tapi juga tim yang bisa menekan dengan intensitas tinggi, bahkan saat menurunkan pemain lapis dua.

    Lanjut Kemana Setelah Ini?

    Spanyol akan menjamu Bulgaria di Valladolid untuk laga keempat kualifikasi. Sementara Georgia bakal menantang Turki, sebuah laga berat yang bisa menentukan peluang mereka bertahan di jalur Kualifikasi Piala Dunia 2026.

    Buat kamu yang pengen nonton pertandingan kualifikasi World Cup 2026, bisa langsung aja ke Situs Playkami, gratis dan tanpa buffering.

    Malam Sempurna untuk Spanyol, Malam Berkesan untuk Mamardashvili

    Skor akhir memang 2-0 untuk Spanyol, tapi kalau bukan karena Mamardashvili, Georgia bisa kebobolan lima atau enam gol tadi malam. Spanyol menunjukkan konsistensi mereka sebagai juara Euro 2024 yang masih lapar gelar. Sementara Georgia membuktikan bahwa mereka bisa bertahan selama 90 menit menghadapi salah satu tim terbaik dunia.

    Sepak bola kadang tak cuma soal siapa yang menang, tapi bagaimana cerita di baliknya. Dan kali ini, ceritanya adalah tentang Spanyol yang masih tak terbendung, serta Mamardashvili yang mencuri Spotlight.

    Nantikan terus update analisis, statistik, dan prediksi pertandingan Kualifikasi Piala Dunia selanjutnya di Situs Resmi Playkami, karena di sini, bola bukan cuma permainan, tapi gaya hidup.

    Support PlayKami, Klik Share 👊