Daftar Isi ▾
Manchester United Comeback 2-1:
Zirkzee Pecah Telur di Selhurst Park
Manchester United kembali menunjukkan DNA comeback mereka dalam laga pekan ke-13 Premier League 2025/2026. Bertandang ke Selhurst Park, markas yang terkenal angker terutama saat malam hari, Setan Merah sukses menghajar Crystal Palace 2-1 lewat gol Joshua Zirkzee dan Mason Mount. Hasil ini bukan cuma manis, tapi juga penting karena melambungkan MU ke posisi enam dengan koleksi 21 poin. Palace sendiri harus puas turun ke posisi tujuh dengan 20 poin.
Pertandingan ini punya semua bumbu drama khas Premier League: VAR, penalti ulang, gol pertama setelah setahun paceklik, hingga serangan balik cepat yang tak kalah mengerikan dari promo 12.12. Dan seperti biasa, Selhurst Park tetap jadi panggung penuh kegaduhan, baik dari fans maupun duel fisik di lapangan.
Babak Pertama: Palace Ngamuk, MU Sibuk Bertahan
Crystal Palace langsung keluar menyerang sejak menit awal seperti tetangga yang udah ngantuk tapi masih ditelepon pinjol. Namun peluang pertama justru lahir dari Manchester United lewat lemparan jauh Diogo Dalot yang menciptakan situasi liar di kotak penalti. Casemiro sempat menyambar bola, tapi Dean Henderson tampil sigap, dan bahkan sempat selebrasi kecil ke arah fans. Confidence level: 100%.
Pada menit kedelapan giliran Jean-Philippe Mateta unjuk kekuatan. Ia dengan mudah menyalip Matthijs de Ligt dan melepaskan tembakan keras ke sisi luar jaring. Lammens aman, tapi peringatan dini ini cukup membuat fans MU cek kesehatan jantung masing-masing.
Ancaman berlanjut pada menit ke-13 melalui half-volley Adam Wharton yang memanfaatkan flick-on dari lemparan jauh Chris Richards. Timo Lammens menangkap bola dengan tenang, tapi United tetap terlihat goyah dalam mengatasi bola-bola kedua.
Momen krusial pertama terjadi pada menit ke-26. Daniel Muñoz melepaskan umpan silang melengkung ke Yeremy Pino yang sudah siap menembak. Jika bukan karena Leny Yoro yang melakukan blok heroik, Palace mungkin sudah unggul duluan.
Dan pada menit ke-32, drama besar pun meledak. Wharton melepas umpan cerdas ke Mateta dan Yoro terlambat menutup. Sundulan, kontak, kemudian terjatuh, sontak wasit langsung menunjuk titik putih. Mateta mencetak gol, tapi VAR membatalkannya karena ia melakukan double touch. Tapi tiga menit kemudian, eksekusi ulang diberikan dan kali ini Mateta sukses menaklukkan Lammens. Palace memimpin 1-0.
Babak Kedua: MU Bangkit, Zirkzee Pecah Puasa Gol
United keluar dari lorong stadion dengan tempo berbeda. Lebih cepat, lebih agresif, lebih niat. Dan usaha itu langsung berbuah pada menit ke-54. Lewat bola bebas Bruno Fernandes ke sisi kiri kotak penalti, Joshua Zirkzee mengontrol dengan dada lalu melepas tembakan tajam dari sudut sempit. Gol! Gol pertama Zirkzee di Premier League setelah hampir setahun. Ini bukan cuma gol penyama, tapi juga gol yang menghapus label “striker hampir dijual” yang menempel sepanjang musim panas.
Momentum bergeser, dan sembilan menit kemudian MU comeback. Mason Mount, yang musim ini kembali fit dan tampil reguler, mendapat bola di depan kotak penalti. Dengan ketenangan seorang maestro, ia melepaskan tembakan mendatar ke pojok kiri bawah. Henderson tak melihat bola karena terhalang pemain lain dan MU akhirnya memimpin 2-1.
Dari sini, MU mengatur tempo. Tidak buru-buru, tidak panik, tidak banyak drama. Teknik manajemen pertandingan ala Ruben Amorim berjalan sempurna. Palace justru semakin kesulitan membangun serangan, bahkan Jeff Lerma beberapa kali hanya bisa mengoper ke samping seperti pemain yang sedang cari aman di eFootball.
Hingga peluit 90+5 berbunyi, skor tetap 1-2. Comeback completed.
Zirkzee: Dari Incaran Klub Lain ke Pahlawan Selhurst Park
Kisah Joshua Zirkzee malam ini layak masuk Netflix. Penyerang Belanda itu hampir dilepas MU pada musim panas karena klub lebih memilih Rasmus Hojlund, Matheus Cunha, dan Benjamin Sesko. Bahkan Bryan Mbeumo, rekrutan anyar, lebih sering dipasang daripada dirinya.
Zirkzee hanya mendapat kesempatan karena Sesko dan Cunha absen. Dan ia memanfaatkannya habis-habisan. Golnya bukan sekadar gol—itu adalah potongan bukti bahwa kualitasnya belum hilang.
Pelatih Ruben Amorim pun memuji:
"Gol penting, tapi kontribusinya lebih dari itu. Dia memengaruhi jalannya laga dan itu vital untuk permainan kami. Dia harus menjaga level ini di latihan."
Zirkzee Mencari Momentum, MU Mencari Konsistensi
Dengan jadwal padat ke depan, performa Zirkzee bisa jadi faktor penting. Jika ia mampu mempertahankan level permainan ini, MU punya opsi serangan yang lebih berwarna. Bagi fans United, harapan itu jelas sangat dibutuhkan, apalagi setelah rentetan hasil naik-turun awal musim.
Untuk pembaca yang pengen update berita lebih lengkap soal sepak bola, esports, atau prediksi mix parlay yang akurat dan terpercaya, bisa langsung aja login ke PLAYKAMI yang udah jadi rujukan terpercaya di Indonesia buat prediksi seputar bola dan esports.
Kesimpulan
Manchester United mungkin belum sempurna, tapi kemenangan seperti ini menunjukkan peningkatan mental dan efektivitas yang mulai konsisten. Selhurst Park bukan tempat yang ramah, tapi MU berhasil mencuri tiga poin berharga. Zirkzee menemukan momentumnya, Mount kembali pada peran terbaiknya, dan Amorim menunjukkan fleksibilitas taktik yang membuat MU semakin solid.
Pertanyaannya sekarang: apakah kemenangan ini titik balik? Fans MU pasti berharap demikian.