Daftar Isi ▾
Gol Magassa Buyarkan Kemenangan Manchester United: Drama Old Trafford di Pekan 14 EPL 2025/2026
Manchester United kembali harus menelan hasil pahit di ajang Premier League 2025/2026. Bermain di Theatre of Dreams, Old Trafford, Setan Merah gagal menjaga keunggulan dan harus puas berbagi poin 1-1 dengan West Ham. Pertandingan yang awalnya tampak berada di kendali MU justru berubah jadi drama klasik EPL: dominasi tanpa penyelesaian, peluang bertubi-tubi, dan tentu saja gol telat yang bikin satu stadion mendadak sunyi.
Bagi para pembaca setia Situs PlayKami, duel ini bukan sekadar hasil imbang biasa. Ini semacam kilas balik dari musim-musim sebelumnya ketika Setan Merah punya kebiasaan unik: unggul dulu, cemas kemudian, kebobolan terakhir.
Babak Pertama: MU Didominasi, Lalu Mendominasi
West Ham datang ke Old Trafford dengan cara yang tidak lazim untuk tim papan bawah: menekan sejak awal. The Hammers menggebrak dalam sepuluh menit pertama, menciptakan beberapa peluang berbahaya. Namun finishing yang kurang klinis membuat peluang-peluang itu tak membuahkan gol.
MU yang awalnya tampil pasif akhirnya mulai menemukan ritme. Permainan mereka perlahan tapi pasti berubah drastis. Dominasi penguasaan bola makin jelas, dan pressing West Ham mulai kendor. Pada menit ke-25, drama mini dimulai: sundulan Zirkzee disapu Wan-Bissaka, disambar Cunha dengan salto, diblok bek West Ham, lalu Fernandes menghajar bola liar dengan voli keras—yang sayangnya cuma bersahabat dengan tiang gawang, bukan dengan rumput di belakangnya.
Old Trafford sempat bergemuruh, tapi ya… tiang memang selalu punya keputusan sendiri.
Di sisa babak pertama, MU terus membombardir pertahanan The Hammers. Namun solidnya blok pertahanan West Ham membuat skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Babak Kedua: Gol Dalot yang Terasa Mahal
Masuk babak kedua, Ruben Amorim melakukan perubahan cepat dengan menarik Ayden Heaven dan memasukkan Leny Yoro untuk memperkuat sisi kanan pertahanan. MU langsung kembali menggebrak, mempertahankan intensitas mereka dari akhir babak pertama.
Dan akhirnya, pada menit ke-57, kebuntuan pecah. Setelah tembakan Casemiro membentur pemain bertahan West Ham, bola memantul manis ke kaki Diogo Dalot. Tanpa banyak basa-basi, sang bek kanan menghajar bola dengan keras ke gawang West Ham. 1-0. Old Trafford menggila.
Bagi Dalot, ini seperti momen yang membayar kelelahan dari menit pertama. Bagi fans MU, ini seperti harapan besar akan tiga poin yang akhirnya terlihat nyata. Bagi West Ham? Sebuah alarm.
West Ham Bangkit, MU Kembali Cemas
Tertinggal satu gol, West Ham tak menyerah. Mereka meningkatkan intensitas serangan sehingga laga berubah menjadi jual beli peluang yang cepat. MU yang seharusnya bisa mengontrol tempo justru mulai terlihat gugup—sebuah pola yang sudah sering muncul di musim ini.
Puncaknya terjadi di menit ke-84. Setelah bola sapuan Mazraoui gagal keluar sempurna, Soungoutou Magassa memenangi duel dan langsung melakukan tap-in ke gawang MU. Semua terjadi terlalu cepat bagi pertahanan Setan Merah.
Old Trafford mendadak hening. Para pemain MU memegangi kepala. Amorim terpaku. Magassa? Ia berlari merayakan gol yang mungkin paling krusial bagi West Ham musim ini.
MU Hilang Fokus, West Ham Mencium Peluang
Sisa pertandingan berjalan intens. Kedua tim saling menekan, mencoba mencetak gol kemenangan. Namun finishing yang tak maksimal dan pertahanan yang lebih disiplin membuat skor 1-1 bertahan hingga peluit akhir.
Dalot: “Kami Ceroboh Sendiri”
Usai laga, Diogo Dalot tampak frustrasi. Dalam wawancaranya untuk Premier League Productions, sang bek tak segan memberikan kritik pedas terhadap timnya sendiri.
“Kami unggul 1-0 saat laga masih tersisa 30 menit, dan kami seharusnya bisa mengontrol jalannya pertandingan. Kami justru terlihat cemas setelah mencetak gol. Itu tidak seharusnya terjadi,” ujar Dalot.
Dalot juga menegaskan bahwa hasil imbang ini bukan karena West Ham bermain lebih baik, melainkan karena MU melakukan kecerobohan sendiri. Sebuah pengakuan jujur yang semakin memperjelas bahwa masalah Setan Merah musim ini bukan soal kemampuan, melainkan konsistensi mental.
Dampak ke Klasemen EPL 2025/2026
Dengan tambahan satu poin, MU naik ke peringkat delapan. Posisi yang sebenarnya tidak buruk, tapi juga tidak ideal untuk tim yang menargetkan kembali ke zona Liga Champions.
West Ham, di sisi lain, tetap tertahan di peringkat 18. Namun satu poin di Old Trafford jelas terasa seperti kemenangan mini bagi mereka.
Dominasi Tanpa Efisiensi Itu Tidak Cukup
Laga ini kembali menegaskan pola yang sering muncul musim ini: MU bisa tampil dominan, tetapi tidak selalu efektif. Banyak peluang, banyak tekanan, tapi hanya menghasilkan satu gol. Dan ketika pertahanan kehilangan fokus, harga yang harus dibayar sangat mahal.
Ruben Amorim jelas harus memperbaiki transisi defensif dan mentalitas tim di fase akhir pertandingan, terutama saat unggul. EPL tidak pernah memberi ruang untuk lengah, apalagi di menit-menit akhir.
Untuk pembahasan lebih mendalam tentang performa tim-tim EPL lainnya, kamu bisa mampir ke artikel rekomendasi kami di PlayKami melalui tautan ini: Prediksi Mix Parlay PlayKami
Kesimpulan: Dua Poin Hilang, Pelajaran Baru Hadir
MU mungkin tampil lebih baik dibanding awal musim, tapi mereka masih kesulitan mempertahankan fokus sepanjang 90 menit. Gol Magassa adalah bukti bahwa EPL memang tidak pernah selesai sampai wasit meniup peluit tiga kali.
Untuk fans MU, hasil ini tentu menyakitkan. Untuk West Ham, ini adalah nafas segar dalam perjuangan keluar dari zona degradasi. Untuk netral? Ini salah satu laga yang mengingatkan kita mengapa Premier League tetap jadi liga paling dramatis di dunia.
Dan untuk para pembaca PlayKami: selalu siap karena drama berikutnya tinggal menunggu pekan depan.