highlights playkami El Clásico: Bernabéu Bungkam Yamal
Daftar Isi

    El Clásico: Real Madrid 2-1 Barcelona
    Mbappé & Bellingham Pesta di Bernabéu

    Estadio Santiago Bernabéu kembali menjadi saksi panasnya El Clásico edisi ke-256 pada Minggu (26/10/2025) malam WIB. Di pekan ke-10 La Liga 2025/26 ini, Real Madrid sukses menundukkan Barcelona 2-1 lewat performa gemilang Kylian Mbappé dan Jude Bellingham. Sementara Blaugrana harus menelan pil pahit setelah Pedri diganjar kartu merah di masa tambahan waktu.

    Dua gol Madrid dicetak oleh Mbappé dan Bellingham, sedangkan Barcelona hanya mampu membalas lewat Fermin López. Hasil ini membuat Los Blancos kokoh di puncak klasemen dengan 27 poin, unggul lima angka dari sang rival abadi yang tertahan di posisi kedua. Selain itu, Madrid juga memperpanjang rekor kemenangan beruntun di Bernabéu menjadi sembilan laga di semua kompetisi.

    Babak Pertama: Mbappé Buka Skor, Fermin López Balas Cepat

    Sejak menit awal, atmosfer El Clásico sudah mendidih. Baru empat menit berjalan, Madrid hampir mendapat penalti setelah Vinícius Júnior dijatuhkan Lamine Yamal di kotak terlarang. Namun setelah meninjau VAR, wasit César Soto Grado membatalkan keputusan tersebut.

    Ancaman nyata hadir di menit ke-12 ketika Mbappé sempat menjebol gawang Wojciech Szczesny, namun gol itu dianulir karena offside. Tapi ancaman itu cukup jadi sinyal: Madrid datang untuk menyerang.

    Menit ke-22 menjadi momen pembuka pesta Bernabéu. Umpan terobosan Jude Bellingham menembus lini belakang Barcelona dan Mbappé menuntaskannya dengan finishing dingin ke pojok kanan gawang. 1-0 untuk Real Madrid.

    highlights playkami Jude Bellingham

    Barcelona tak butuh waktu lama untuk membalas. Pada menit ke-38, Marcus Rashford menusuk dari sisi kiri dan mengirim umpan tarik yang disambut sempurna oleh Fermin López. Bola meluncur deras ke gawang Courtois, membuat skor kembali imbang 1-1.

    Namun lima menit sebelum turun minum, Madrid kembali memimpin. Umpan silang Vinícius disambut sundulan Éder Militão yang mengarah ke Bellingham. Dengan insting predatornya, Bellingham menyontek bola masuk ke gawang. 2-1 untuk Madrid dan skor bertahan hingga jeda.

    Babak Kedua: Penalti Gagal, Ketegangan Memuncak

    Barcelona mencoba mengambil alih kendali permainan di babak kedua, tapi Madrid tetap solid. Menit ke-49, drama VAR kembali terjadi. Bola mengenai tangan Eric García di kotak penalti dan setelah tinjauan ulang, Madrid mendapat hadiah penalti.

    Kylian Mbappé maju sebagai eksekutor, namun Szczesny membaca arah bola dengan sempurna. Tembakan Mbappé ke kanan bawah ditepis dan disambut sorakan keras dari fans Blaugrana di sudut tribun.

    Kegagalan penalti itu sempat menurunkan tempo Madrid. Barcelona memanfaatkan momentum lewat serangan cepat Rashford dan López, tapi Thibaut Courtois tampil gemilang dengan serangkaian penyelamatan penting.

    Xabi Alonso merespons dengan pergantian taktis: Vinícius yang frustrasi diganti Rodrygo, sementara Valverde ditarik keluar untuk Carvajal. Di sisi lain, Barcelona menambah daya gedor dengan memasukkan Araujo dan Bardghji. Namun petaka datang di menit-menit akhir.

    Kartu Merah Pedri & Kericuhan Akhir Laga

    highlights playkami Laga Panas El Clasico

    Memasuki waktu tambahan, tensi benar-benar memuncak. Pada menit ke-90+10, Pedri melakukan tekel keras terhadap Tchouaméni dan menerima kartu kuning kedua. Pemain muda Spanyol itu diusir keluar, dan suasana langsung ricuh di area teknis.

    Vinícius yang sudah diganti ikut terlibat dalam perdebatan panas, begitu pula Raphinha dari kubu Barcelona. Bahkan Jude Bellingham, yang sudah ditarik keluar, sempat ikut terseret sebelum diamankan staf pelatih.

    Setelah peluit akhir berbunyi di menit ke-90+12, Madrid merayakan kemenangan dengan penuh emosi. El Clásico kali ini bukan cuma duel taktik, tapi juga adu gengsi dan ego yang terasa sampai ke pinggir lapangan.

    Alonso Tenang, Vinícius Dingin, Yamal Disindir

    Usai laga, Xabi Alonso memilih tidak memperbesar drama pergantian Vinícius. “Saya tidak ingin kehilangan fokus dari hal penting. Kami akan bicara di ruang ganti,” ujarnya singkat. Sebuah jawaban khas pelatih berpengalaman yang tahu kapan harus meredam bara.

    Beberapa jam kemudian, Bellingham mengunggah foto kemenangan di Instagram dengan caption yang tampak menyindir Yamal: “Banyak omong memang mudah. HALA MADRID SIEMPRE!” Sindiran itu mengingatkan publik pada ucapan Yamal sebelum laga: “Mereka mencuri, mereka selalu mengeluh.” Karma digital datang cepat, kan?

    Courtois juga tertangkap kamera memprotes Yamal di akhir pertandingan. Namun Alonso segera menenangkan semua pihak. Sementara itu, ruang ganti Madrid penuh sorak sorai, Mbappé dan Bellingham, dua bintang yang baru seumur jagung di Bernabéu, kembali jadi pahlawan El Clásico.

    Madrid Stabil, Barcelona Butuh Refleksi

    Kemenangan ini menegaskan Real Madrid sebagai kandidat utama juara La Liga 2025/26. Dengan rekor 9 kemenangan beruntun di kandang dan keunggulan lima poin dari Barcelona, mental juara mereka terasa nyata. Kombinasi Mbappé-Bellingham terbukti mematikan: satu mencetak gol, satu memberi assist, dan keduanya punya insting besar di laga besar.

    Barcelona sendiri perlu segera berbenah. Absennya Lewandowski dan Raphinha jelas berpengaruh, tapi lebih dari itu, mental tim muda mereka masih goyah di laga berintensitas tinggi seperti ini. Pedri dan Yamal perlu belajar menahan emosi agar tidak tenggelam dalam provokasi.

    El Clásico kali ini bukan sekadar soal skor 2-1, tapi tentang momentum dan karakter. Madrid tampil seperti juara, sementara Barcelona masih mencari jati diri. Dan seperti biasa, sepak bola memberi kita drama yang lebih indah dari telenovela mana pun.

    Ikuti terus berita, statistik, dan analisis pertandingan seperti ini di PlayKami — rumahnya informasi sepak bola terkini yang dikemas dengan gaya modern dan tajam.

    Support PlayKami, Klik Share 👊