Waktunya Bangga Pakai Buatan Indonesia:
Apparel Lokal Resmi Dominasi Jersey Liga 1 BRI 2024/2025
Di tengah derasnya gempuran brand internasional di dunia olahraga, khususnya sepak bola, kita sering kali lupa bahwa kualitas produk lokal nggak kalah keren. Jersey bukan sekadar pakaian, tapi simbol identitas, kebanggaan, bahkan statement gaya hidup. Tapi ironisnya, banyak anak muda Indonesia yang justru lebih percaya diri pakai brand luar ketimbang produk dalam negeri.
Nah, di musim kompetisi Liga 1 2025/2026 ini, sesuatu yang luar biasa terjadi: seluruh klub peserta memakai apparel lokal sebagai penyedia jersey utama mereka. Ini bukan cuma perubahan besar dari sisi industri, tapi juga bentuk nyata dari kebangkitan rasa percaya diri terhadap produk anak bangsa. Dan tentu saja, PlayKami Sport sebagai media olahraga lokal bakal selalu dukung semangat "Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?"
Seluruh Klub Liga 1 Kini Gunakan Apparel Lokal
Musim ini jadi titik balik kebanggaan produk dalam negeri di kancah sepak bola nasional. Seluruh tim peserta Liga 1 Indonesia 2025 resmi menggunakan apparel buatan lokal, dari brand besar seperti Specs, DRX, Mills, Sportama, Juaraga, hingga merek independen seperti Adhoc, Apex, AZA, Kasumasa, 1953, bahkan apparel internal klub seperti SPFC Apparel (Semen Padang) dan Persis Solo yang memproduksi jersey sendiri.
Ini bukan sekadar soal seragam, tapi cerminan dari kepercayaan penuh terhadap kualitas buatan anak bangsa. Dari Arema Etams sampai PSBS Biak, semuanya membuktikan bahwa brand lokal mampu tampil profesional di level tertinggi sepak bola Indonesia. Sebuah langkah nyata dalam menghidupkan semangat: “Waktunya Bangga Pakai Buatan Indonesia. Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?”
Specs & DRX Jadi Pemain Utama Musim Ini
Specs kembali mendominasi musim ini dengan menyuplai jersey untuk tiga klub Liga 1: Bali United, Borneo FC Samarinda, dan Malut United. Kiprah Specs sebagai brand lokal paling konsisten memang nggak perlu diragukan lagi, mereka bukan sekadar bertahan, tapi juga terus berevolusi dari sisi desain dan material.
Di posisi kedua ada DRX, yang dipercaya oleh empat klub sekaligus: Dewa United, Madura United, Persik Kediri, dan PSM Makassar. Meskipun terbilang lebih muda secara umur brand, DRX sukses mencuri perhatian lewat desain jersey yang kekinian dan cocok banget sama semangat generasi muda sepak bola Indonesia.
Brand Lokal Lainnya Tampil Nggak Kalah Keren
Beberapa brand lain juga menunjukkan taringnya musim ini. Juaraga tetap setia jadi mitra Persija Jakarta, sementara Sportama mengawal Persib Bandung dengan desain klasik-modern yang makin solid tiap musimnya. AZA tampil mengejutkan dengan mendampingi Persebaya Surabaya, dan 1953 jadi pilihan menarik Persita Tangerang.
Selain itu, beberapa tim memilih produksi sendiri: Persis Solo dan Semen Padang masing-masing mengembangkan apparel internal mereka, yakni buatan klub sendiri dan SPFC Apparel. Sementara itu, Adhoc, Apex, dan Kasumasa jadi brand yang meramaikan persaingan lewat tampilan segar bersama klub-klub seperti Persijap Jepara, PSIM Yogyakarta, dan PSBS Biak.
Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?
Dominasi apparel lokal ini bukan cuma berita baik buat industri olahraga nasional, tapi juga sinyal kuat buat kita semua. Kapan lagi kita bisa dukung sepak bola Indonesia sambil pakai jersey buatan anak bangsa? Dari kualitas bahan, cutting desain, hingga kreativitas visual, brand-brand lokal udah sejajar dengan apparel internasional.
Mulai sekarang, saatnya kita ngaca dan tanya ke diri sendiri: kalau bukan kita yang bangga, siapa lagi? Kalau bukan kita yang pakai, siapa lagi yang percaya? Yuk, kita dukung terus industri olahraga dan kreatif lokal bareng-bareng. Karena rasa bangga itu harus dimulai dari kita.
Dan buat lo yang mau update terus soal sepak bola Indonesia, Liga 1, apparel lokal, dan gaya hidup sport terkini, langsung aja mampir ke PlayKami. Di sana lo bakal nemu banyak artikel keren dan info ter-update buat para pencinta bola lokal sejati.