
Apa Selanjutnya Untuk Timnas Garuda Muda?
Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK) Selasa malam 29 Juli 2025 jadi saksi bisu: Timnas Indonesia U-23 kalah tipis 0-1 dari Vietnam U-23 di final AFF U-23 2025. Pahit? Jelas. Drama? Sangat. Tapi jangan buru-buru lempar jersey ke kali, karena perjalanan Garuda Muda belum selesai sampai di sini. Di PlayKami, kami tidak cuma bahas skor, tapi juga cerita di balik layar yang kadang lebih seru daripada drama Korea.
Vanenburg: "SEA Games? No, Thanks!"

Coach Gerald Vanenburg akhirnya buka suara. Setelah memimpin anak-anak muda di AFF, beliau bilang: “Untuk SEA Games 2025, bukan saya yang pegang.” Simpel, to the point, kayak status WA mantan yang cuma titik tiga. Tapi tenang dulu, Vanenburg masih akan dampingi Garuda Muda di Kualifikasi Piala Asia U-23 pada 3-9 September 2025.
SEA Games nanti (Desember 2025) kemungkinan jadi ajang eksperimen bagi pelatih lain. Jadi, buat kamu yang hobi tebak-tebakan line up, siap-siap tambah daftar wishlist.
Statistik Bicara: Menang Penguasaan, Kalah Efektivitas
Fakta menarik? Timnas Indonesia menguasai bola lebih dari 65% di final. Tapi menguasai bola tanpa gol ibarat nonton bioskop 2 jam cuma buat lihat iklan—capek sendiri. Vietnam hanya butuh satu momen di menit ke-37 (Nguyen Cong Phuong) untuk bikin ribuan fans Garuda terdiam.
Lini depan tumpul? Ya. Tapi kata Vanenburg, ini bukan soal menyalahkan pemain. Katanya, “Kita menang bareng, kalah bareng,”—kalimat yang cocok dijadikan caption IG kalau kamu gagal move on.
Siapa yang Disorot?
Dari Jens Raven yang rajin cari ruang tapi nggak ketemu gol, Reyhan Hannan yang dua kali duel satu lawan satu tapi gagal, sampai lini tengah yang kayak kehilangan GPS begitu Vietnam parkir bus—semuanya jadi bahan evaluasi.
Rapor Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam (Final AFF U-23 2025)
Posisi | Pemain | Nilai | Catatan |
---|---|---|---|
Kiper | Muhammad Ardiansyah | 6.5 | Jarang diuji, tapi gagal menepis tembakan menit 37 yang berbuah gol lawan. |
Lini Belakang | Kakang Rudianto | 6.5 | Kerepotan di babak pertama, lebih tenang di babak kedua dan sempat bantu serangan bola mati. |
Muhammad Ferrari | 6.5 | Posisi cukup rapi tapi telat mengantisipasi bola pada proses gol Vietnam. | |
Kadek Arel | 6.5 | Kapten menjaga emosi tim, tapi gagal menghentikan serangan di momen krusial. | |
Lini Tengah | Dominikus Dion | 6.5 | Aktif di awal, tapi babak kedua kurang kreatif sehingga digantikan Arkhan. |
Robi Darwis | 6.5 | Lemparan jauh jadi senjata tambahan, tapi tanpa hasil berarti. | |
Dony Tri Pamungkas | 6.5 | Main di dua posisi (gelandang & bek kiri), crossing jarang berbahaya. | |
Frengky Missa | 6 | Dapat provokasi lawan dan diganti saat turun minum. | |
Lini Depan | Reyhan Hannan | 6.5 | Punya dua peluang emas tapi semuanya dimentahkan kiper Vietnam. |
Jens Raven | 6 | Minim suplai bola, peluang tidak membuahkan gol. | |
Rahmat Arjuna | 6.5 | Kesulitan lepas dari kawalan, jarang dapat ruang tembak. | |
Pemain Pengganti | Achmad Maulana | 6 | Awal babak kedua memberi energi, tapi cepat terbaca pola mainnya. |
Arkhan Fikri | 6 | Baru sembuh cedera, performanya belum kembali maksimal. | |
Hokky Caraka | 6 | Mencoba menusuk pertahanan tapi langsung diantisipasi lawan. |
Apa Selanjutnya untuk Garuda Muda?
Setelah AFF U-23, jadwal Garuda padat: Kualifikasi Piala Asia U-23 (September) lalu SEA Games 2025 (Desember). Tantangan nyata menanti, termasuk lawan berat seperti Korea Selatan di Grup J.
Ini waktunya evaluasi serius, bukan sekadar bikin konten “reaction kecewa”. Untuk kamu fans Garuda Muda, pastikan terus update berita, jadwal, dan live score di PlayKami.
Biar Gagal Juara, Jangan Gagal Support
Satu pesan sebelum artikel ini berakhir: Garuda Muda boleh kalah di lapangan, tapi jangan sampai kalah di hati suporternya. Yuk, kita jadi suporter cerdas, kritik boleh tapi jangan toxic.
Kalau kamu punya analisis, unek-unek, atau teori konspirasi kenapa bola nggak mau masuk gawang kemarin, tulis di kolom komentar! Jangan lupa klik tombol share di bawah biar makin banyak yang ikutan diskusi.