Highlight Indonesia Lebanon

Indonesia vs Lebanon:
Garuda Dominasi Tapi Mandul di Depan Gawang

FIFA Matchday September 2025 berakhir dengan catatan pahit manis untuk Timnas Indonesia. Setelah pesta gol 6-0 melawan Chinese Taipei, Garuda justru dibuat frustrasi ketika bertemu Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (8/9/2025) malam. Skor akhir 0-0, dan yang lebih menyesakkan, sembilan tembakan Indonesia tak satupun mengarah ke gawang. Analisis ala PlayKami Sport kali ini mencoba membedah apa yang sebenarnya terjadi di balik dominasi yang hampa tersebut.

Babak Pertama: Kuasai Bola, Kehilangan Gigitan

Kevin Diks Mencoba Lepas Dari Pemain Lebanon

Sejak peluit awal, Garuda mengambil inisiatif permainan. Ricky Kambuaya, Miliano Jonathans, hingga Stefano Lilipaly berusaha menusuk, tapi pertahanan Lebanon yang memakai sistem "gerendel" nyaris mustahil ditembus. Dalam 45 menit pertama, Indonesia menguasai bola di atas 60%, tapi hanya mampu mencatat peluang setengah matang. Bahkan, Emil Audero lebih banyak jadi penonton ketimbang kiper aktif.

Lebanon justru bermain pragmatis. Mengandalkan bola mati dan transisi cepat, mereka sempat menguji fokus pertahanan Garuda. Satu pelanggaran keras Hussein Sharafeddine kepada Jonathans menambah bumbu tensi tinggi, seolah memberi sinyal bahwa laga ini tidak akan berjalan adem.

Babak Kedua: Rotasi Kluivert, Tetap Buntu

Laga berjalan panas dengan hujan kartu kuning

Patrick Kluivert mencoba mengubah alur. Masuknya Marselino Ferdinan, Thom Haye, Eliano Reijnders, hingga Adrian Wibowo memberi harapan segar. Tapi yang terjadi? Pola serangan tak banyak berubah. Lebanon semakin rapat, sementara Garuda makin kehabisan ide. Crossing Dean James memang sempat bikin panik, tapi finishing Lilipaly yang melambung jadi simbol betapa tumpulnya lini depan.

Lebanon bahkan punya peluang emas lewat Karim Darwich yang memaksa Audero melakukan penyelamatan gemilang. Artinya, justru mereka yang lebih dekat mencetak gol ketimbang Indonesia yang dominan di atas kertas.

Statistik Bicara: 10 Tembakan, 0 On Target

Indonesia - Lebanon Live Score

Di sepak bola modern, data tidak bisa dibohongi. Indonesia melepaskan 10 tembakan sepanjang pertandingan. Ironisnya, 0 yang tepat sasaran. Lebanon dengan pertahanan disiplin berhasil membuat Garuda mati gaya. Padahal, dengan materi pemain yang sebagian besar bermain di Eropa, publik berharap lebih dari sekadar sirkulasi bola tanpa tusukan.

Kapten Jay Idzes bahkan mengaku kecewa berat. "Kami dominan, tapi kurang beruntung. Mereka bertahan habis-habisan," ujarnya. Di sisi lain, kapten Lebanon Mohamad Haidar justru menegaskan mereka datang bukan untuk jalan-jalan, melainkan bertarung habis-habisan.

Tensi Panas dan Drama Lapangan

Selain kebuntuan gol, laga ini juga panas. Insiden adu dorong melibatkan Marselino Ferdinan di pengujung laga memaksa wasit mengeluarkan kartu kuning untuk Jay Idzes dan Kevin Diks. Ofisial Lebanon bahkan turun tangan untuk meredakan suasana.

Untungnya, semua berakhir dengan permintaan maaf Haidar usai laga. Ia menegaskan bahwa tidak ada niat buruk, hanya tensi tinggi yang wajar terjadi. Ini mengingatkan kita bahwa sepak bola bukan sekadar adu teknik, tapi juga adu mental.

Implikasi Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Hasil imbang ini jadi wake-up call serius. Sebulan lagi, Garuda akan menghadapi Arab Saudi dan Irak di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertanyaan besarnya: siapa yang bisa jadi eksekutor tajam di depan gawang? Apakah Kluivert berani memberikan kepercayaan penuh pada striker lokal macam Ramadhan Sananta, atau masih akan menunggu naturalisasi berikutnya?

Secara taktikal, Indonesia butuh variasi serangan. Umpan silang Dean James memang menarik, tapi tanpa target man murni, skema itu sering mubazir. PlayKami Sport melihat perlunya opsi "false nine" yang lebih dinamis, atau memaksimalkan gelandang kreatif seperti Marselino sejak menit awal.

Dominasi Kosong Harus Diakhiri

Hasil 0-0 kontra Lebanon bukan bencana, tapi juga bukan prestasi. Dominasi tanpa gol hanya menambah PR besar untuk Garuda. Publik Indonesia pantas kecewa, karena ekspektasi sedang tinggi pasca pesta gol melawan Chinese Taipei. Namun, sepak bola tak bisa hanya mengandalkan statistik penguasaan bola. Efektivitas dan keberanian mengambil keputusan jadi kunci, sesuatu yang harus dibenahi sebelum bertemu tim Asia Barat bulan depan.

Sebagai fans, kita berharap kritik ini bisa jadi dorongan, bukan cemoohan. Mari terus dukung Garuda, sembari berharap finishing problem segera diselesaikan. Dan buat kalian, jangan lupa klik tombol share di bawah, kasih opini kalian soal performa Garuda semalam, serta terus ikuti livestream pertandingan bola dan esports favorit kalian hanya di PlayKami.

Support PlayKami, Klik Share 👊