Bruno Fernandes Gagal Penalti,
United Pulang dengan Satu Poin

Manchester United kembali tersandung di pekan kedua Premier League 2025/26. Bertandang ke Craven Cottage, tim asuhan Ruben Amorim hanya mampu membawa pulang hasil imbang 1-1 melawan Fulham. Sorotan utama tentu jatuh pada Bruno Fernandes, yang gagal mengeksekusi penalti di babak pertama, momen yang seolah merangkum start buruk United musim ini.

Babak Pertama: Kesempatan Emas Terbuang

United sejatinya membuka pertandingan dengan tempo tinggi. Matheus Cunha hampir mencetak gol cepat di menit ke-3, sayangnya hanya membentur tiang. Tak lama kemudian, Bruno mendapat kesempatan emas dari titik putih setelah Mason Mount dijatuhkan di kotak penalti. Namun, eksekusi sang kapten melambung jauh, sebuah hadiah bagi suporter Fulham yang mungkin masih bisa menyimpan bolanya sebagai suvenir.

Fulham langsung bangkit dan memberi tekanan. Josh King, Alex Iwobi, dan Muniz membuat Altay Bayindir harus bekerja keras. Walau melakukan beberapa penyelamatan, gestur tubuh Bayindir di situasi bola mati kembali memunculkan tanda tanya besar. Fulham pun terlihat semakin percaya diri setiap kali mendapat set piece, seolah tahu kelemahan lawan di depan mata.

Babak Kedua: Gol Aneh, Jawaban Cepat

Kebuntuan baru pecah di menit ke-58. Dari sepak pojok, sundulan Leny Yoro membentur Rodrigo Muniz dan berbelok masuk ke gawang sendiri. United unggul 1-0 melalui gol bunuh diri yang lebih terlihat sebagai “sumbangan amal” daripada kreasi taktik.

Namun keunggulan itu bertahan hanya 15 menit. Emile Smith Rowe yang baru masuk langsung menyamakan skor dengan tendangan voli akurat. Craven Cottage bergemuruh, United kembali kehilangan kendali, dan Amorim terlihat kebingungan di pinggir lapangan.

Masalah yang Terus Berulang

Meski sudah menggelontorkan dana besar untuk mendatangkan Cunha, Mbeumo, dan Sesko, United masih menghadapi problem klasik: penyelesaian akhir tumpul dan sektor penjaga gawang rapuh. Bayindir kembali jadi sorotan, sementara Onana duduk di bangku cadangan. Keputusan Amorim menepikan Onana pun memicu spekulasi bahwa manajer Portugal ini tengah mengirim pesan ke manajemen soal kiper baru yang gagal direkrut di bursa transfer.

Dengan hanya satu poin dari dua pertandingan, United jelas sedang berada dalam tekanan. Statistik mungkin memberi gambaran, tapi yang lebih penting: aura tim ini masih jauh dari kandidat juara. Dan ya, fans mulai khawatir musim ini akan jadi “remake horor” dari musim lalu.

Statistik Pertandingan

Apa Selanjutnya?

Dengan jadwal berat menanti, United harus segera berbenah. Amorim perlu mengambil keputusan tegas di sektor kiper dan mencari formula lini depan yang lebih tajam. Jika tidak, awal musim ini bisa berubah jadi bola salju masalah yang makin sulit dihentikan.

Catatan PlayKami Sport

Dari analisa PlayKami Sport, United terlihat seperti tim yang kehilangan identitas. Transisi belum berjalan mulus, mentalitas goyah, dan finishing buruk. Fans wajar resah: mereka sudah melihat film ini sebelumnya, dan sayangnya ending-nya jarang happy.

Kesimpulan

Fulham pantas dapat kredit, tampil solid dan efektif. United sebaliknya, masih kesulitan menemukan konsistensi. Satu poin dari dua laga awal bukanlah bencana, tapi juga jelas bukan standar tim yang menargetkan gelar. Jika Bruno terus gagal penalti dan Bayindir tetap rapuh, bisa jadi fans mulai menyiapkan spanduk protes lebih cepat dari yang diperkirakan.

Bagaimana menurut Anda, apakah Amorim masih punya waktu memperbaiki tim ini? Klik tombol share di bawah, ajak teman diskusi, dan jangan lupa tonton laga-laga sepak bola serta esports kesayangan Anda di PlayKami.