
Manchester United Kalah Tipis dari Arsenal: Analisis Premier League 2025/26 Gaya Pundit Playkami
Old Trafford kembali jadi saksi bisu. Manchester United harus menerima kenyataan pahit setelah kalah tipis 0-1 dari Arsenal pada laga perdana Premier League 2025/26, Minggu (17/8) malam WIB. Hanya satu gol Riccardo Calafiori sudah cukup untuk mengubur mimpi Ruben Amorim membuka musim dengan kemenangan.
Keputusan Aneh Amorim & Blunder Klasik Bayindir
Pekan pertama biasanya jadi ajang perkenalan taktik baru. Namun Ruben Amorim memilih kejutan yang malah berbalik arah: Rasmus Hojlund dan Andre Onana dicadangkan. Mason Mount dipasang sebagai false nine, sementara gawang dipercayakan pada Altay Bayindir. Hasilnya? Blunder klasik.

Bayindir gagal mengantisipasi sepak pojok Declan Rice. Sentuhan kecil William Saliba membuatnya kehilangan momentum. Riccardo Calafiori lalu menanduk bola ke gawang MU. Gol tersebut tak hanya memalukan, tapi juga mencatatkan Arsenal sebagai tim pertama yang mencetak gol dari bola mati di Premier League musim ini. Media Inggris sampai menyebut taktik Arteta ini sebagai “ilmu hitam sepak pojok”.
Arsenal Main Efektif, MU Hanya Menang Statistik
Manchester United menekan sepanjang laga. Mereka mencatatkan 10 tembakan di babak pertama, tapi nihil gol. Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, hingga Patrick Dorgu punya peluang, namun David Raya tampil fenomenal. Kiper Arsenal itu membuat dua penyelamatan kunci, termasuk sundulan Mbeumo yang sudah hampir masuk.
Di sisi lain, Arsenal menunjukkan kedewasaan taktik. Mereka tak banyak menguasai bola, tapi disiplin dan efisien. Bukayo Saka bahkan hampir menggandakan skor di injury time sebelum ditepis Matthijs de Ligt. Inilah yang disebut pundit Eropa sebagai “kualitas tim juara”: tidak selalu dominan, tapi mematikan pada momen penting.
STATISTIK PERTANDINGAN
Nonton Liga Inggris Langsung Tanpa Lag di PlayKami RTP.
HIGHLIGHTS | Manchester United vs Arsenal
Arsenal Kirim Sinyal Juara
Kemenangan ini bukan sekadar tiga poin. Arsenal sudah mengirim sinyal jelas: mereka siap bersaing untuk gelar. Riccardo Calafiori langsung nyetel, David Raya kembali jadi tembok, dan Mikel Arteta membuktikan fleksibilitas taktiknya. Mungkin ini baru pekan pertama, tapi tim seperti inilah yang biasanya konsisten sampai akhir musim.
Manchester United Masih Belum Pantas Dibilang Penantang

Sebaliknya, Manchester United lagi-lagi terlihat seperti proyek setengah matang. Investasi besar di lini depan memang menjanjikan, tapi tanpa fondasi kuat di bawah mistar, hasilnya tetap nihil. Fans mungkin bisa bersabar dengan Mbeumo, Cunha, dan Sesko, tapi kesabaran terhadap sektor kiper sepertinya sudah habis.
Sebagai penutup, analisis ini memberi satu garis besar: United butuh konsistensi, sementara Arsenal sudah menunjukkannya sejak pekan pertama. Kalau MU masih mengandalkan “andai-andai”, musim ini bisa lagi-lagi berakhir dengan label medioker.
Buat kamu yang ingin terus update analisis tajam Premier League dan sepak bola dunia, jangan lupa mampir ke Playkami — portal sport favorit dengan gaya beda, fun tapi tetap kritis.
Ayo Ikut Diskusi!
Menurut lo, apakah Arsenal beneran sudah siap juara musim ini? Atau MU masih bisa bangkit dan jadi kuda hitam? Tulis pendapat lo di kolom komentar dan jangan lupa klik tombol share di bawah supaya teman-teman lo juga bisa ikut nimbrung. Sepak bola itu bukan cuma soal skor, tapi juga soal debat dan opini yang bikin makin seru! 🔥⚽